Selasa, 19 Maret 2013

Tentang VLSM dan CIDR


VLSM (Variable Length Subnet Mask)
· Pengertian
VLSM adalah suatu teknik untuk mengurangi jumlah terbuang [ruang;spasi] alamat. Sebagai ganti memberi suatu kelas lengkap A, B atau C jaringan [bagi/kepada] suatu Admin, kita dapat memberi suatu subnet ke seseorang, dan dia dapat lebih lanjut membagi lebih lanjut membagi subnet ke
dalam beberapa subnets. Oleh karena lebar dari subnet akan diperkecil, maka disebut dengan
variable subnet length mask Jaringan yang berkaitan dengan router serial interface hanya mempunyai 2 alamat, oleh karena itu jika kita memberi suatu subnet, mungkin paling kecil adalah (/ 30) untuk itu. Perhitungan IP Address menggunakan metode VLSM adalah metode yang berbeda
dengan memberikan suatu Network Address lebih dari satu subnet mask, jika menggunakan
CIDR dimana suatu Network ID hanya memiliki satu subnet mask saja, perbedaan
yang mendasar disini juga adalah terletak pada pembagian blok, pembagian blok VLSM bebas
dan hanya dilakukan oleh si pemilik Network Address yang telah diberikan kepadanya atau
dengan kata lain sebagai IP address local dan IP Address ini tidak dikenal dalam jaringan
internet, namun tetap dapat melakukan koneksi kedalam jaringan internet, hal ini terjadi
dikarenakan jaringan internet hanya mengenal IP Address berkelas.



Gambar 1 Penggunaan IP Address


Perhitungan IP Address menggunakan metode VLSM adalah metode yang berbeda dengan memberikan suatu Network Address lebih dari satu subnet mask, jikamenggunakan CIDR dimana suatu Network ID hanya memiliki satu subnet mask saja, perbedaan yang mendasar disini juga adalah terletak pada pembagian blok, pembagian blok VLSM bebas dan hanya dilakukan oleh si pemilik Network Address yang telah diberikan kepadanya atau dengan kata lain sebagai IP address local dan IP Address ini tidak dikenal dalam jaringan Internet, namun tetap dapat melakukan koneksi kedalam jaringan Internet, hal ini terjadi dikarenakan jaringan Internethanya mengenal IP Address berkelas.

Dalam penerapan IP Address menggunakan metode VLSM agar tetap dapat berkomunikasi kedalam jaringan Internetsebaiknya pengelolaan network-nya dapat memenuhi persyaratan ; routing protocol yang digunakan harus mampu membawa
informasi mengenai notasi prefix untuk setiap rute broadcast-nya (routing protocol: RIP, IGRP, EIGRP, OSPF dan lainnya,
bahan bacaan lanjut protocol routing: CNAP 1-2), semua perangkat router yang digunakan dalam jaringan harus mendukung
metode VLSM yang menggunakan algoritma penerus paket informasi. Tahapan perihitungan menggunakan VLSM IPAddress yang ada dihit ung menggunakan CIDR selanjutnya baru dipecah kembali menggunakan VLSM, sebagai contoh: 130.20.0.0/20 Kita hitung jumlah subnet terlebih dahulu menggunakan CIDR, maka didapat 11111111.11111111.11110000.00000000 =/20 Jumlah angka binary 1 pada 2 oktat terakhir subnet adalah 4 maka Jumlah subnet = (2x) = 24 = 16 Maka blok tiap subnet-nya adalah:
Blok subnet ke 1 = 130.20.0.0/20
Blok subnet ke 2 = 130.20.16.0/20
Blok subnet ke 3 = 130.20.32.0/20
Dst … sampai dengan
Blok subnet ke 16 = 130.20.240.0/20
Selanjutnya kita ambil nilai blok ke 3 dari hasil CIDR yaitu 130.20.32.0 kemudian:
· Kita pecah menjadi 16 blok subnet, dimana nilai 16 diambil dari hasil perhitungan subnet pertama yaitu /20 = (2x) = 24 = 16
· Selanjutnya nilai subnet di ubah tergantung kebutuhan untuk pembahasan ini kita gunakan /24, maka didapat 130.20.32.0/24 kemudian diperbanyak menjadi 16 blok lagi sehingga didapat 16 blok baru yaitu:
Blok subnet VLSM 1-1=130.20.32.0/24
Blok subnet VLSM 1-2=130.20.33.0/24

Blok subnet VLSM 1-3=130.20.34.0/24
Blok subnet VLSM 1-4=130.20.35.0/24
Dst … sampai dengan
Blok subnet VLSM 1-16=130.20.47/24
· Selanjutnya kita ambil kembali nilai ke 1 dari blok subnet VLSM 1-1 yaitu 130.20.32.0 kemudian kita pecah menjadi 16:2 = 8 blok subnet lagi, namun oktat ke 4 pada Network ID yang kita ubah juga menjadi 8 blok
kelipatan dari 32 sehingga didapat : B. subnet VLSM 2-1=130.20.32.0/27
B. subnet VLSM 2-2=130.20.32.32/27
B. subnet VLSM 2-3=130.20.33.64/27
B. subnet VLSM 2-4=130.20.34.96/27
B. s. VLSM 2-5=130.20.35.128/27
B. s. VLSM 2-6=130.20.36.160/27
B. s. VLSM 2-1=130.20.37.192/27
B. s. VLSM 2-1=130.20.38.224/27
Metode VLSM hampir serupa dengan CIDR hanya blok subnet hasil daro CIDR dapat kita bagi lagi menjadi sejumlahBlok subnetdan blok IP address yang lebih banyak dan lebih kecil lagi. Variable Length Subnet Mask (VLSM) juga dapat diartikan sebagai teknologi kunci pada jaringan skala besar. Mastering konsep VLSM tidak mudah, namun VLSM adalah
sangat penting dan bermanfaat untuk merancang jaringan.


Manfaat dari VLSM adalah:
· Efisien menggunakan alamat IP:  alamat IP yang dialokasikan sesuai dengan kebutuhan ruang host setiap subnet.
· VLSM mendukung hirarkis menangani desain sehingga dapat secara efektif mendukung rute agregasi, juga disebut
route summarization.
· Yang terakhir dapat berhasil mengurangi jumlah rute di routing table oleh berbagai jaringan subnets dalam satu ringkasan alamat. Misalnya subnets 192.168.10.0/24, 192.168.11.0/24 dan 192.168.12.0/24 semua akan dapat diringkas menjadi
192.168.8.0/21.


CIDR adalah singkatan dari Classless Inter-Domain Routing yaitu sebuah cara alternatif untuk mengklasifikasikan alamat-alamat IP berbeda dengan sistem klasifikasi ke dalam kelas-kelas (misal : kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, dan kelas E). Disebut juga sebagai supernetting.

CIDR merupakan mekanisme routing yang lebih efisien dibandingkan dengan cara yang asli, yakni dengan membagi alamat IP jaringan ke dalam kelas-kelas A, B, dan C. permasalahan yang sering muncul dari penggunaan sistem yang lama adalah bahwa sistem tersebut meninggalkan banyak sekali alamat IP yang tidak digunakan alias terbuang sia-sia. Sebagai contoh, alamat IP kelas A secara teoritis mendukung hingga 16 juta host komputer yang dapat terhubung, sebuah jumlah yang sangat besar tentunya. Dalam kenyataannya, para pengguna alamat IP kelas A ini jarang yang memiliki jumlah host sebanyak itu, sehingga menyisakan banyak sekali ruangan kosong di dalam ruang alamat IP yang telah disediakan.

Sehingga CIDR dikembangkan sebagai sebuah cara untuk menggunakan alamat-alamat IP yang tidak terpakai tersebut untuk digunakan di mana saja. Dengan cara yang sama, kelas C yang secara teoritis hanya mendukung 254 alamat tiap jaringan, dapat menggunakan hingga 32766 alamat IP, yang seharusnya hanya tersedia untuk alamat IP kelas B.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar